Cahaya Hati [Zultanias Barakabungin]

Zulatanias Barakabungin

  • PERBANYAK BERZIKIR


  • Enrekang Taggala’ Masehi

    Agustus 2012
    S S R K J S M
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  
  • Dapatkan 24 juta/minggu.

    Nuur Indramaulana Ungu

    Peluang usaha nyata, murah, mudah dan hasilnya MEWAH.

  • ARSIP

  • KATEGORI

  • Nuur Indramaulana Ungu

  • Ini Benaran Bisnis Online

    By Zultanias Barakabungin: Bagaimana ANDA Bisa Mendapatkan Puluhan Juta Rupiah Dengan Cepat & Mudah!
  • Lihat Poto Profil Disini

8 Keterampilan Mengelola Kelas

Posted by Nuur Indramaulana Ungu pada 2 Agustus 2012


8 Keterampilan Mengelolah Kelas

Analisis

Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan pendekatannya menurut weber (1977) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter (autorityapproach), pendekatan permisif (permissive approach) dan pendekatan modifikasi tingkah laku. Berikut dijelaskan pengertian masing-masing pendekartan tersebut,

Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter ( authority approach) pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat (weber)

Kedua, pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas `adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan. Dan fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktifitas di dalam kelas.

Ketiga, pendekatan modifikasi tingkah laku. Pendekatan ini didasarkan pada pengelolaan kelas merupakan proses perubahan tingkah laku, jadi pengelolaan kelas merupakan upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi perubahan prilku yang bersifat positif dari siswa dan dan berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya atau memperbaiki prilaku negative yang dilakukan oleh siswa

· Tanggapan

Menurut saya keterampilan mengelola kelas ini sangat bagus diterapkan dalam setiap pembelajaran akan tetapi kebanyakan guru apalagi guru yang belum berdedikasi sangat kewalahan dalam mengelola kelas sehingga kurang sempurna dalam pengelolaan kelas ini

· Kekurangan dan kelebihan

a) Kekurangan

  • Susah di terapkan
  • Biasanya hanya di terapkan pada tingkat SMP ke atas
  • Perlu menjaga wibawa dan cara bergaul guru
  • Senantiasa focus pada kelas dan segala permasalahannya

b) Kelebihan

· Sangat efektif dalam pembelajaran

· Siswa menjadi sangat nyaman bila ini sukses dilakukan

· Menjadi pembelajaran yang nyaman

· Siswa menjadi cepat menanggapi setiap pembelajaran yang ada

· Guru menjadi enak dalam melanjutkan materi selanjutnya

· Usulan

Keterampilan mengelola kelas memang sangat bagus akan tetapi ada beberapa hal yang harus di hindari agar tujuan pembelajaran tercapai dengan sempurna antara lain :

a.      Campur tangan yang berlebihan

b.     Kesenyapan

c.      Ketidak tepatan

d.     Penyimpangan

e.      Bertele-tele.

2. A. Teori resep di dalam pengelolaan kelas adalah mengibaratkan mengajar sama halnya seperti menyajikan masakan istimewa selaku kita koki di restaurant termahal, artinya harus ada resep yang jadi panduan dalam memasak. Dalam belajar juga tidak kalah pentingnya yang namanya resep, artinya seorang guru harus memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang tertulis dalam resep. Jadi pembelajaran akan sempurna dan sukses karena mengikuti resep yang telah di buat ini

 

B. Model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok adalah adalah strategi belajar kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik atau masalah tertentu. Metode ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.

Para guru yang menggunakan metode investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan, jadi dengan model ini siswa seakan ikut handil dalam menyelasaikan suatu topic tertentu dalam pembelajaran

Tinggalkan komentar